HAKIKAT MELAKSANAKAN SHALAT
Qatadah berkata, yang dimaksud melaksanakan shalat adalah menjaga waktu waktunya, wudlunya, rukuknya dan sujudnya. Muqatil bin Hayyan berkata, melaksanakan shalat adalah menjaga waktu-waktunya, menyempurnakan wudlunya, bacaan Al Qur'an, tasyahud dan Shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Inilah yang dimaksud dengan melaksanakan atau mendirikan salat.
Banyak ayat Al Qur'an, seringkali Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyandingkan shalat dan infaq di dalamnya, itu tiada lain karena shalat semata-mata adalah hak Allah dan representasi seorang hamba untuk beribadah kepadaNya.
Shalat termasuk bentuk peng-Esa-an dan sanjungan seorang hamba kepadaNya.
Sedangkan infaq adalah representasi kebaikan terhadap sesama makhluk dengan memberikan manfaat kepada mereka sebisa mungkin. Orang-orang yang prioritas untuk mendapatkannya adalah kerabat, hamba sahaya dan orang lain yang membutuhkan.
Pengertian shalat menurut etimologi atau bahasa maknanya adalah doa. Kemudian shalat dalam pengertian syariat yang berarti adanya rukuk, dan gerakan-gerakan lainnya di waktu yang sudah ditentukan dengan syarat yang harus dipenuhi, begitu juga sifat dan macam-macamnya.
Imam Ath-Thabari berpendapat bahwa orang-orang yang melaksanakn shalat fardhu menjadi terbuka segala permintaan dengan amalan-amalanya yang kemudian dibalas pahala oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Seiring dengan itu, tidak hanya terbukanya kebutuhan yang diminta kepada Allah tetapi juga terbukanya kemungkinan dikabulkan segala kebutuhan dan permintaan seseorang yang berdoa di saat melaksanakan shalat.
(Ibnu Katsir, Tafsir Alquranil Adzimi, jilid 1, 1421 H/ 2000 M : 269- 271).
0 komentar:
Posting Komentar
SIlakan berikan pertanyaan ataupun saran di kolom berikut. Terima kasih ^^