KEMULIAAN AL QUR'AN
Masjid Besar Al Ishlah Kragan
24 Februari 2020
Agar dapat menggambarkan dan memahami arti Al Qur'an, kita harus dapat mengenali sifat-sifat utamanya. Al Qur'an adalah kalimat Allah, sang pencipta semesta alam dan segala makhluk. Al Qur'an adalah perwujudan tertinggi dari Asmaul Husna. Al Qur'an tidak diturunkan untuk suatu zaman atau bangsa tertentu.
Kekayaan isinya, ketegasan, keputusannya dan kesungguhan serta keharmonisan gayanya, menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan kata-kata Allah yang ditunjukkan untuk semua manusia. Nilai dan pentingnya Al Qur'an dapat dipahami dengan lebih baik melalui hadits berikut:
"Mengenai kehadiran Allah tidak ada kalimat yang lebih berharga daripada Al Qur'an" (Darimi, Fada'il Qur'an, 5) Dalam hadits lain, "Keutamaan kalimat Allah atas kalimat lain adalah seperti keutamaan Allah atas ciptaanNya" (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 25).
Nilai Alquran benar-benar ditegaskan. Sifat utama lain dari Al Qur'an adalah kenyataan bahwa Al Qur'an akan menjadi pembela bagi manusia di hari penghakiman. Al Qur'an pembela yang tidak satupun permintaannya akan ditolak.
Pada hari penghakiman itu, Al Qur'an akan melindungi mereka yang membaca dan mempelajarinya. Al Qur'an akan membela dan membantu mereka mendapatkan surga yang abadi.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyarankan kita untuk membaca Al Qur'an dalam hadits berikut, “Bacalah Al Qur'an! Iya akan menjadi pembela yang hebat di hari kiamat nanti”. Hadits itu menerangkan kepada kita bagaimana Al Qur'an akan melakukan pembelaan.
“Pada hari kiamat, Al Qur'an akan berbicara (bagi mereka yang membacanya), 'Ya Tuhan, iya dengan kemuliaan. Dan orang itu pun akan dihiasi dengan kemuliaan. Kemudian ia berkata lagi, 'Ya Tuhan, Ia pakaian kemuliaan. 'Dan orang itu pun akan diberi pakaian kemudian. Ia akan diberikan mahkota dengan mahkota kemuliaan” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 8).
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberitahu kita bahwa orang semacam itu akan muncul suatu saat nanti: “Barang siapa membaca Al Qur'an, ia harus meminta izin kepada Allah. Suatu haari nanti akan ada orang yang membaca Al Qur'an dan menggunakannya sebagai alat untuk mencapai tujuan duniawi mereka” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 19).
Dalam hadits itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyatakan ketidakestujuan beliau terhadap seseorang yang meminta bayaran atas pembacaan Al Qur'an dan penyalahgunaannya untuk memperoleh keuntungan duniawi.
24 Februari 2020
Agar dapat menggambarkan dan memahami arti Al Qur'an, kita harus dapat mengenali sifat-sifat utamanya. Al Qur'an adalah kalimat Allah, sang pencipta semesta alam dan segala makhluk. Al Qur'an adalah perwujudan tertinggi dari Asmaul Husna. Al Qur'an tidak diturunkan untuk suatu zaman atau bangsa tertentu.
Kekayaan isinya, ketegasan, keputusannya dan kesungguhan serta keharmonisan gayanya, menunjukkan bahwa Al Qur'an merupakan kata-kata Allah yang ditunjukkan untuk semua manusia. Nilai dan pentingnya Al Qur'an dapat dipahami dengan lebih baik melalui hadits berikut:
"Mengenai kehadiran Allah tidak ada kalimat yang lebih berharga daripada Al Qur'an" (Darimi, Fada'il Qur'an, 5) Dalam hadits lain, "Keutamaan kalimat Allah atas kalimat lain adalah seperti keutamaan Allah atas ciptaanNya" (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 25).
Nilai Alquran benar-benar ditegaskan. Sifat utama lain dari Al Qur'an adalah kenyataan bahwa Al Qur'an akan menjadi pembela bagi manusia di hari penghakiman. Al Qur'an pembela yang tidak satupun permintaannya akan ditolak.
Pada hari penghakiman itu, Al Qur'an akan melindungi mereka yang membaca dan mempelajarinya. Al Qur'an akan membela dan membantu mereka mendapatkan surga yang abadi.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyarankan kita untuk membaca Al Qur'an dalam hadits berikut, “Bacalah Al Qur'an! Iya akan menjadi pembela yang hebat di hari kiamat nanti”. Hadits itu menerangkan kepada kita bagaimana Al Qur'an akan melakukan pembelaan.
“Pada hari kiamat, Al Qur'an akan berbicara (bagi mereka yang membacanya), 'Ya Tuhan, iya dengan kemuliaan. Dan orang itu pun akan dihiasi dengan kemuliaan. Kemudian ia berkata lagi, 'Ya Tuhan, Ia pakaian kemuliaan. 'Dan orang itu pun akan diberi pakaian kemudian. Ia akan diberikan mahkota dengan mahkota kemuliaan” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 8).
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memberitahu kita bahwa orang semacam itu akan muncul suatu saat nanti: “Barang siapa membaca Al Qur'an, ia harus meminta izin kepada Allah. Suatu haari nanti akan ada orang yang membaca Al Qur'an dan menggunakannya sebagai alat untuk mencapai tujuan duniawi mereka” (Tirmidhi, Fada'il Qur'an, 19).
Dalam hadits itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam menyatakan ketidakestujuan beliau terhadap seseorang yang meminta bayaran atas pembacaan Al Qur'an dan penyalahgunaannya untuk memperoleh keuntungan duniawi.
0 komentar:
Posting Komentar
SIlakan berikan pertanyaan ataupun saran di kolom berikut. Terima kasih ^^